ENERGI.co.id, BANGKALAN – Tanah Yang kurang subur dan tandus tidak membuat warga Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura surut dari budidaya Pertanian dan Perkebunan untuk mensejahterakan warga sekitar.
Kelompok Tani Bumi Sentosa Sejahtera di Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, membuktikan pencapaian luar biasa dengan berhasil mengubah lahan tandus seluas 1 hektar menjadi lahan pertanian dan perkebunan produktif melalui budidaya tanaman pangan dan buah-buahan organik.
Kelompok ini tidak hanya membuktikan kemampuan bertani di lahan marginal, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Cerita keberhasilan Program Pengembanga Masyarakat ini berawal ketika SKK Migas – PHE WMO mengajak pemuda-pemuda desa dan masyarakat sekitar untuk bekerja keras membangun kelompok tani untuk membudidayakan pertanian dan perkebunan di lahan milik warga.
KKS PHE WMO yang memiliki wilayah oeperasi migas di Pulau Madura mengajak warga untuk membuat program berupa Eco Edufarming atau Kegiatan pendidikan yang mengajarkan praktik pertanian yang berkelanjutan, ramah lingkungan sebagai media pembelajaran bagi warga Bandang Dajah.
Program ini mendapat antusias dari warga desa, dengan membuka lahan tidak produktif milik warga seluas 1 hektar dengan mengaplikasikan pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna sebagai upaya rehabilitasi lahan kering dengan mendirikan Kelonpok Tani Bumi Santosa Sejahtera, pada tahun 2020.
Pertanian dan Perkebunan dengan konsep organik ini, kemudian berkembang dan berhasil menginspirasi warga lainnya untuk mengikuti jejak yang sama dengan membuka lahan pertanian dan perkebunan organik. Kesulitan air warga, dibantu PHE WMO dengan membuat sumur bor, pemanfaatan air hujan dan penangkapan embun.
Ketua Kelompok Tani Bumi Santosa Sejahtera, Ahmad Marnawi mengakui program ini sangat membantu masyarakat desa untuk meningkatkan ekonomi warga di Desa Bandang Dajah. Kepala Desa Bandang Dajah dan warga sangat mendukung penuh inisiatif ini.
“Saat ini sudah terdapat 25 lokasi lahan replikasi milik warga untuk dijadikan lahan produktif atau seluas 5 hektar, “ kata Marnawi, Kamis 19 Juni 2025.
Saat ditemui, Marnawi (29) mengatakan, saat ini ada sekitar 9 Varietas jenis sayur dan buah-buahan yang ditanam di lahan 1 hektar milik kelompok tani ini, yaitu melon, semangka, cabai, tomat, timun, terong, blewah, kacang tanah dan kacang panjang.
Dari Lahan yang mereka garap dengan 9 (Sembilan) varietas organik buah-buahan dan sayur ini, Kelompok Tani Bandang Dajah ini dapat merasakan hasil panen setiap 3 (Tiga) bulan sekali, dengan penghasilan sekitar 50-60 Juta Rupiah yang mereka jual ke pasar di sekitar kecamatna Tanjung Bumi. Kelompok tani ini sendiri beranggotakan 28 pemuda desa.
Program ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi warga, tetapi juga membuka peluang pengembangan kawasan pertanian terpadu di Kecamatan Tanjug Bumi Bangkalan. Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bahwa dengan kolaborasi dan semangat inovasi, lahan kering pun bisa menjadi sumber kehidupan, meski awalnya lahan disni dikatakan lahan yang tandus dan tidak produktif.
Warga desa berharap pertanian dan perkebunan organik ini akan terus berkembang dengan peningkatan jumlah hasil panen dan berkolaborasi denga peternakan warga, dengan pemanfaatkan pupuk dari hewan peliharaan warga untuk dibuat pupuk.
Ini adalah bukti nyata, bahwa Industri Hulu Migas memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di wilayah kerja migas, khususnya di Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura. (***)