ENERGI.co.id, Bojonegoro — Di halaman belakang rumahnya yang sederhana di Desa Bonorejo, Bojonegoro,Jawa Timur Ibu Semi dengan penuh telaten memberi makan ayam-ayam petelur di kandang kecil yang baru beberapa bulan terakhir ia rawat. Setiap pagi, ia menanti butir-butir telur yang kini menjadi penopang baru ekonomi keluarganya.
“Program Gayatri ini sungguh membantu keluarga saya, khususnya untuk ekonomi dan pemenuhan gizi. Rata-rata ayamnya bertelur sekitar 49 sampai 52 butir per hari,” kata Semi, Kamis (18/9/2025).
Telur-telur itu sebagian ia jual ke pasar dan tetangga dengan harga sekitar Rp25.000 per kilogram. Sisanya, ia sisihkan untuk konsumsi keluarga. Semi merupakan salah satu dari 400 keluarga pra-sejahtera di Bojonegoro yang mendapat manfaat dari Gerakan Ayam Petelur Mandiri (Gayatri) yang merupakan Program Pemberdayaan Masyarakat dari SKK Migas dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebagai bagian dari upaya mendukung prioritas pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan sekaligus menekan prevalensi stunting. Setiap keluarga penerima manfaat akan mendapat 54 ekor ayam petelur, kandang, pakan, dan vitamin.
Tak berhenti di situ, mereka juga didampingi penyuluh selama lima bulan untuk memastikan keterampilan beternak benar-benar dipahami. “Sebanyak 400 keluarga akan menerima bantuan program Gayatri, dan pendampingan dilakukan agar mereka tidak hanya memelihara, tetapi juga bisa menghitung kapan waktunya panen telur,” ujar Slamet Riyadi, Penanggung Jawab Program Gayatri dari EMCL.
